• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Suara Islam Seruanku

  • Home
  • Adab Sunnah
  • Nasihat
  • biografi
  • Dakwah
  • Al Kisah
  • quran-Hadist
  • Download
  • Hukum Fiqih
  • Bahasa Arab
Home » nasihat » Perkataan hikmah Orang Soleh #19

Perkataan hikmah Orang Soleh #19

01. Berkata Fudhail Bin 'Iyadh: “Seorang ‘Aalim itu masih dianggap Jaahil (bodoh) apabila dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila dia sudah mengamalkan ilmunya maka jadilah dia seorang yang benar-benar ‘Aalim.” (Iqtidhaa al-'Ilm al-'amal, hal 37)

902. Berkata Ibnu Umar: “Kami (para sahabat) pada zaman Rasulullah saw. suka tidur di masjid, kami tidur qailulah (tidur tengah hari) di dalamnya, dan kami pada waktu itu masih muda-muda.” (Fiqh Sunnah, Juz I, 213)

903. Ulama salaf pernah berkata: “Amal-amal kebajikan bisa dilakukan oleh setiap orang, baik yang shalih maupun yang fajir (jahat). Sedangkan maksiat, hanya orang-orang shiddiq (bertakwa) saja yang mampu meninggalkannya.”

904. Imam Adz-Dzahabi menceritakan bahwa Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu pernah dalam sebuah majelis mendapatkan 30.000 dinar. Tapi dalam bulan berikutnya ia tidak memakan sepotong dagingpun, itu semua karena hartanya habis diinfakkan. (Siyar A’lam An-Nubala': 3/128)

905. Ulama mengatakan: “Barangsiapa tidak mampu menjaga nafsunya, maka tidak bermanfaat ilmunya.” Dikatakan pula: “Jika engkau tidak melawan hawa nafsumu, Ia akan mengantarkanmu kepada sesuatu yang dapat menghancurkanmu.”

906. Ibnu ‘Abbas Radhiallahu anhu mengatakan: “Barangsiapa yang suka menjadi orang terkaya, maka hendaklah dia lebih yakin terhadap apa yang ada di tangan ALLAH daripada apa yang ada di tangannya.” (Al Hilyah:3/218-219, Musnad Asy Syihab:367-368)

907. Sufyan bin Husain al-Wasithi berkata: “Aku bercerita mengenai keburukan seorang lelaki di hadapan Iyas bin al-Muzani, seorang tabi'in yang menjadi hakim Basrah. Maka ia menatap wajahku dan mengatakan: Engkau pernah ikut berperang melawan Rom? Aku mengatakan: Tidak. Bagaimana dengan Sind (sekarang Pakistan), India, dan Turki? Aku mengatakan: Tidak. Bagaimana bisa selamat darimu Rom, Sind, India, dan Turki namun tidak selamat darimu saudaramu Muslim?” Sejak dari itu Sufyan bin Husain al-Wasithi tidak pernah menceritakan aib orang lain kepada manusia dan menghebahnya. (al-Bidayah wa al-Nihayah, 9/336)

908. Imam Ibnul Qayyim berkata: “Cinta yang bermanfaat ada 3 macam, yakni: Cinta kepada Allah, saling mencintai karena Allah, dan cinta yang dapat memotivasi diri untuk melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan. Demikian juga cinta yang berbahaya ada 3 macam, yaitu: Mencintai sesuatu setaraf dengan kecintaan kepada Allah, mencintai apa yang dibenci Allah, dan mencintai sesuatu yang dapat memutuskan dan mengurangi kecintaan kepada Allah.” (Ighatsatul Lahfan, hal. 512)

909. Abdur-Razzaq mengeluarkan satu riwayat daripada ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Tidak dapat tidak bagi setiap lelaki Muslim untuk mempelajari (sekurang-kurangnya) enam surah: dua surah untuk solat Subuh, dua surah untuk solat Maghrib dan dua surah untuk solat Isyak.” (Kanzul-Ummal, 1/217)

910. Dr. Yusuf al-Qaradawi mengatakan: “Dakwah adalah usaha membawa orang lain kepada agama Islam, supaya mengikut petunjuk agama ini, melaksanakan segala ketetapannya di muka bumi ini, mengkhususkan segala bentuk penghambaan diri, permohonan dan taat kepada Allah sahaja, melepaskan diri dari segala kongkongan yang bukan daripada Allah (taghut) yang terpaksa dipatuhi, memberi hak kepada orang lain yang ditentukan hak oleh Allah, menyeru kepada kebaikan dan mencegah segala kemungkaran, dan bejihad pada jalan-Nya.”

911. Dr. Ra'uf Shalabi mengatakan: “Dakwah Islamiah itu ialah gerakan membawa atau mengubah masyarakat daripada keadaan kekufuran kepada keadaan keimanan, daripada keadaan kegelapan kepada keadaan cahaya dan daripada keadaan sempit kepada keadaan lapang, di dunia dan di akhirat.”

912. Iblis juga menyiapkan pasukan khusus yang dikomandani oleh anaknya sendiri bernama Al-A’war. Mujahid bin Jabr, murid utama Ibnu Abbas menyebutkan bahwa Iblis memiliki 5 anak, satu di antaranya bernama Al-A’war. Dia memiliki tugas khusus menyeru orang untuk berbuat zina dan menghiasinya agar nampak baik dalam pandangan manusia. (Talbisul Iblis, Ibnu Al-Jauzy, hal. 41)

913. Ingatlah mati ketika solatmu. Sesungguhnya apabila seseorang mengingati mati di dalam solatnya, dia akan memperbaiki solatnya. (al-Baihaqi dalam az-Zuhud al-Kabir: 533)

914. Ali Radhiallahu anhu mengatakan: “Sesungguhnya ada hal yang paling aku khawatirkan atas kalian, yakni mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu bisa mengakibatkan orang menyimpang dari kebenaran, sementara panjang angan-angan bisa menjadikan orang lupa akan akhirat.” (HR al-Baihaqi dalam Sya'b al-Iman, VII/369)

915. Mufti Muhammad Taqi Usmani Hafizahullah berkata: “Para Sahabat R.Anhum tidak percaya bahawa adanya sunnah yang tidak penting dan signifikan. Setiap sunnah Nabi Muhammad S.A.W dan kemuliaannya serta kejayaan ada di dalam keyakinan mereka. Jadi adalah menjadi tanggungjawab setiap muslim untuk belajar dan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad S.A.W tanpa membezakan mana satu yang penting ataupun kurang penting..” (Islahi Khutbaat)

916. Imam Hasan al-Bashri Rahimahullah mengatakan: “Ketahuilah kezaliman penguasa adalah kemurkaan dari kemurkaan Allah. Kemurkaan Allah tidaklah dihadapi dengan pedang(emosi), akan tetapi dengan takwa(amalan), tolaklah dengan do'a, taubat dan menjauhkan dosa.” (Adab, al-Hasan al-Bashri hal. 119)

917. “The first objective in this effort is the tabdeeli of yakeen [correction of yakeen]. Without imaan there is no amaal, without imaan there is no reward for actions, without strong imaan there will be no istikamat[consistancy] on amaal.” - Maulana Muhammad Saad

918. Maulana Zubair bercerita dinasehati oleh Maulana Zakariyya Rah.A: “Wahai Zubair, syarat orang agar bisa berhasil dalam usaha dakwah ini adalah Tawadhu, merasa dirinya ini tidak punya apa-apa. Hanya karena pertolongan Allah saja semua ini bisa terjadi. Tetapi ini Zubair tidak boleh hanya di mulut saja, saya ini lemah, saya ini fakir, tapi hatinya saya ini hebat, saya ini karkun kuat, ahli mujahaddah.. jangan yang seperti itu, ini tidak akan diterima oleh Allah Swt. Tapi memang ditanamkan dalam hati kita memang kita tidak punya apa-apa, hanya Allahlah yang punya segalanya.”

919. Luqman Al-Hakim berkata kepada anaknya: “Wahai anakku, ada tiga perkara yang tidak dapat diketahui kecuali pada tiga tempat : Tidak diketahui seorang yang lembut kecuali pada saat dia marah; tidak diketahui seorang yang pemberani kecuali pada saat perang; dan tidak diketahui seorang saudara kecuali pada saat kita membutuhkannya.” (Al-Adab Asy-Syar'iyyah : 3/534)

920. Hazrat Maulana Muhammad Taqi Usmani Hafizahullah pernah berkata: “Para Sahabat R.Anhum tidak percaya bahawa adanya sunnah yang tidak penting dan signifikan. Setiap sunnah Nabi Muhammad S.A.W dan kemuliaannya serta kejayaan ada di dalam keyakinan mereka. Jadi adalah menjadi tanggungjawab setiap muslim untum belajar dan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad S.A.W tanpa membezakan mana satu yang penting ataupun kurang penting.” (Islahi Khutbaat)

921. Hazrat Maulana Shah Abrarul Haq Hardoi Rahimahullah pernah berkata: “Apabila seorang doktor memberi suntikan kepada seorang putera raja, dia tidak akan sekali-kali merasakan dirinya besar dari putera raja itu. Dalam maksud yang sama, apabila seseorang bercakap tentang islam, tidak harus ia merasakan dirinya besar dan lebih pandai dari para pendengar. Berkenaan tentang kemahiran seseorang itu dalam sesuatu bidang sebagai hampir sempurna ialah dibenarkan, tetapi berkenaan merasakan dirinya besar dan lebih pandai ialah haram. Ini adalah kerana kriteria dan kelebihan seseorang itu ialah di dalam penilaian dan penerimaan dirinya oleh Allah S.W.T (Qubuliyat inda'Allah) yang mana ianya tidak akan didapati dan diketahui di dunia ini.” (Malfoozat)

922. al-Ahnaf pernah berkata, Umar al-Khaththab mengatakan kepada kami: “Fahamilah agama sebelum memegang kekuasaan.” Sufyan menjelaskan perkataan ‘Umar tersebut: “Kerana jika seseorang telah memahami agama, dia tidak akan berhasrat terhadap kekuasaan.” (Shifah ash-Shafwah, 2/236)

923. “A'maal e Da'wat A'maal e nabuwwat hai!!!” - Moulana Saad khandalvi

924. Ada orang yang berkata: “Aku pernah mencela seseorang yang telah hilang sebagian giginya. Lalu gigiku pun lenyap semuanya!” (Al-Adab asy-Syar’iyyah : 1/341, Ibnu Muflih)

925. al-Kisa’i berkata dalam bentuk untaian syair: “Jagalah lisanmu jangan berkomentar, sebab engkau pun dapat ditimpa ujian. Sesungguhnya bala’ itu dapat disebabkan oleh ucapan.” (Thabaqat al-Mufassirin : 1/403, ad-Dawudi)

926. Ibrahim an-Nakha’i menasihatkan: “Sesungguhnya aku mendapatkan jiwaku membisikkan kepadaku agar mengatakan sesuatu. Tidaklah ada yang mencegahku dari mengatakannya melainkan kekhawatiranku akan tertimpa seperti yang kuucapkan.” (Dzamm al-Baghyi : 56, Ibnu Abid Dunya)

927. Al Hasan berkata kepada Mutharrif bin ‘Abdillah: “Berilah nasihat kepada sahabat-sahabatmu.” Mutharrif menjawab: “Sesungguhnya aku takut mengatakan apa yang tidak aku kerjakan.” Al Hasan balik berkata: “Semoga Allah merahmati dirimu. Tidak ada seorangpun diantara kita yang melakukan semua yang diperintahkan Allah. Syaitan akan gembira apabila kita berpikir seperti itu sehingga tidak ada seorangpun yang memerintah kepada kebaikan dan tidak pula mencegah dari kemungkaran.” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an: 1/367, Al-Qurthubi)

928. Sebagaimana dikatakan seorang penyair: “Apabila seorang pendosa itu tidak menasihati manusia, Maka siapakah yang akan menasihati orang-orang yang berdosa setelah Nabi Muhammad kita?” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an: 1/367, Al-Qurthubi)

929. Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Ketahuilah, setiap orang yang telah dewasa dan mukalaf seharusnya menjaga lisannya dari segala bentuk perkataan, yakni tidaklah ia berkata kecuali perkataan yang betul-betul mengandung manfaat. Jika manfaat yang terkandung sama antara ia diam maupun berbicara, maka tindakan yang sesuai sunnah adalah sebaiknya ia memilih diam. Karena terkadang ucapan yang mubah, lambat-laun akan mengantarkan untuk mengucapkan kata-kata yang haram atau makruh. Kejadian seperti itu banyak terjadi. Sedangkan selamat dari mengucapkan sesuatu yang haram merupakan harta yang tak ternilai.” (Al-Adzkar: 284)

930. Hisyam Ad-Dastuwa’i Al-Bashri berkata: “Demi Allah, aku tidak berani mengatakan sesungguhnya aku pergi suatu hari untuk belajar hadits hanya untuk Allah Ta’ala semata.” (Siyar A’lam An-Nubala’: 7/152-153)

931. Berkata Al-Hasan: “Sabar adalah perbendaharaan surga yang tidak diberikan Allah kecuali bagi hamba yang mulia di sisi-Nya.” (Uddatush Shabirin: 95)

932. Seseorang pernah berkata: “Dia memilih dunia untuk kekal bersamanya, Padahal kematian mendatanginya sebelum angannya terlaksana. Dengan cepat batang kurma ia sirami, Batang kurmanya tetap hidup sedangkan penyiramnya telah mati.”

933. Syaikh Muhammad bin Amin asy-Syinqithi berkata: “Iblis mengqiyaskan dirinya dengan asal usulnya yaitu api, lalu ia mengqiyaskan Adam dengan asal usulnya yaitu tanah, kemudian dari qiyas tersebut ia menganggap dirinya lebih mulia dibanding Adam. Iblis beralasan dengan qiyas padahal terdapat dalil yang tegas yakni perintah Allah yang memerintahkannya bersujud kepada Adam. Qiyas yang demikian menurut ulama ushul fiqih dinamakan qiyas yang rusak dan tidak pada tempatnya.” (Adhwa’ul Bayan: 1/33)

934. Al-Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wan Nihayah (14/28) menceritakan tentang khalifah Harun ar-Rasyid: “Perjalanan bidupnya sangat mulia. Beliau seorang raja yang paling banyak berjihad dan menunaikan ibadah haji. Setiap hari beliau bersedekah dengan hartanya sendiri sebanyak seribu dirham. Jika beliau pergi haji maka ia juga menghajikan seratus ulama dan anak-anak mereka. Jika beliau tidak pergi haji maka ia menghajikan tiga ratus orang. Beliau sangat gemar bersedekah. Beliau mencintai ulama dan pujangga. Cincin beliau bertuliskan La ilaha Ilallah.”

935. Abul ‘Atahiyah menasihati Harun ar-Rasyid dengan sebuah syair: “Janganlah engkau merasa selamat sekejap pun dari kematian, Walaupun engkau mempunyai para penjaga dan para pasukan. Ketahuilah bahwa panah kematian pasti akan tepat sasaran, Meskipun seseorang berada dalam benteng perlindungan.”

936. Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya Latha-if Al-Ma’arif menjelaskan: “Al-‘Afwu (Maha Pemaaf) adalah salah satu nama Allah yang indah. Dengan demikian, Allah tidak menghukum hamba-Nya atas keburukan yang mereka lakukan, bahkan sebaliknya Dia akan menghapus bekas keburukan itu dari mereka. Allah mencintai maaf dan menyukai untuk memaafkan hamba-Nya, sebagaimana Dia juga menyukai jika para hamba-Nya saling memaafkan. Jika sebagian manusia memaafkan sebagian yang lain, maka Allah akan memaafkan orang itu. Dan Allah lebih menyukai menurunkan maaf daripada menurunkan siksa-Nya.”

937. Imam Ibnul Qayyim berkata: “Ketahuilah sesungguhnya seorang hamba hanyalah mampu melalui tahapan-tahapan perjalanan menuju (ridha) Allah dengan hati dan keinginannya yang kuat, bukan (cuma) dengan (perbuatan) anggota badannya. Dan takwa yang hakiki adalah takwanya hati, bukan takwa anggota badan (saja).” (Kitab al-Fawa’id, hal. 185)

938. an-Nawawi berkata: “Sesungguhnya amalan yang tampak (pada anggota badan) tidaklah (mesti) menunjukkan adanya takwa (yang hakiki pada diri seseorang), akan tetapi takwa (yang sebenarnya) terwujud pada apa yang terdapat dalam hati (manusia), berupa pengagungan, rasa takut dan (selalu) merasakan pengawasan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Syarh Shahih Muslim: 16/121)

939. 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: “Barang siapa yang menginginkan akhirat, berarti dia akan mengalami kesulitan di dunia. Barang siapa menghendaki dunia, dia akan mengalami kesulitan di akhirat. Wahai sekalian manusia, bersusah payahlah kalian dengan sesuatu yang musnah untuk kebahagiaan yang kekal.” (Siyar A'lam Nubala', 1/496)

940. Ibrahim at-Taimi rahimahullah berkata: “Berapa jarak antara kalian dengan mereka (orang-orang shalih)? Dunia datang kepada mereka, tetapi mereka meninggalkannya, dan dunia meninggalkan kalian, tetapi kalian terus mengejarnya.” (Shifatush Shafwah: III/90 dan as-Siyar: V/61)

941. Abu Hatim Ibn Hibban mengatakan: “Wajib atas orang berakal untuk sentiasa bebas daripada perlakuan mencari-cari keaiban orang lain, dan sentiasa menyibukkan diri dengan memperelokkan keaiban diri sendiri. Sesungguhnya sesiapa yang menyibukkan dirinya dengan keaiban diri sendiri, dia akan merehatkan badannya dan tidak meletihkan hatinya. Kerana setiap kali dia mengesani suatu aib pada dirinya, dia akan bersikap mudah jika melihat aib yang sama pada saudaranya. Dan sesiapa yang menyibukkan diri dengan keaiban orang lain tanpa mengendahkan aib dirinya, hatinya akan buta dan badannya akan letih.” (Rawdhah al-Uqala)

942. Syair Arab mengatakan: “Jika seseorang itu berakal dan warak, Kewarakannya akan melekakannya dari aib orang lain.”

943. Seseorang datang kepada Ibn Abbas dan bertanya: “Mereka menyebut tentang Fulan..”. Lantas Ibn Abbas berkata, “Kalau kamu mahu menyebut aib-aib saudaramu itu, sebutlah aib-aib kamu.” (Syuab al-Iman 9/110)

944. Ibn Sirin rah. berkata: “Sekiranya aku diberi pilihan antara memasuki syurga dengan mendirikan dua rakaat solah maka solahlah yang akan menjadi pilihanku kerana masuk ke syurga adalah semata-mata untuk kesukaanku, sementara dua rakaat solah pula untuk keredhaan Allah.” (al-Jami` al-Saghir)

945. Saad bin Abi Waqqas r.anhu menulis surat kepada panglima tentera Qadisiah, Rustam yang di dalamnya berisi: “Sesungguhnya bersamaku terdapat satu kaum yang mencintai mati sebagaimana orang-orang 'Ajam mencintai arak.” (Tafsir 'Azizi)

946. “Dunia adalah jasad, roh pada dunia adalah agama. Agama adalah jasad, roh pada agama adalah dakwah. Dakwah adalah jasad, roh pada dakwah adalah mujahadah. Mujahadah adalah jasad, roh pada mujahadah adalah mesyuarat. Mesyuarat adalah jasad, roh pada mesyuarat adalah taat. Taat adalah jasad, roh pada taat adalah ikhlas. Ikhlas adalah jasad, roh pada ikhlas adalah istiqamah. Istiqamah adalah jasad, roh pada istiqamah adalah istikhlas.” - Maulana Zam Zam

947. Malik bin Dinar berkata: “Ada empat tanda kesengsaraan: Hati yang keras, mata yang tidak pernah menangis (karena Allah), panjang angan-angan dan tamak terhadap dunia.” (Hilyatul Auliya': 4/212)

948. Nasehat Syaikh Nawawi: “Jadilah orang yang paling baik dalam pandangan ALLAH. Jadilah orang yang paling buruk dalam pandangan diri sendiri. Jadilah orang yang biasa saja dalam pandangan manusia.” (Nashoihul-Ibad)

949. Andai perjuangan Dakwah itu mudah, pasti banyak yang menyertainya. Andai perjuangan Dakwah ini singkat, pasti banyak yang Istiqomah diatasnya. Andai perjuangan Dakwah ini menjanjikan kemanisan dunia, pasti banyak yang tertarik padanya. Tetapi hakikat Dakwah ini tidaklah begitu. Kadang Turun Naik. Sakit-Sehat. Pedih-Nikmat. Asam-Kecut. Senang-susah. Kenyang-lapar. Satu hati-pecah hati. Diterima-diusir. Dipuji-dihina dimaki. Ditendang-dinusrohi. Maka andai terjatuh, bangkitlah kembali. Andai terluka dan sakit hati, Bersabarlah. Dan harapkanlah pahala yang berlipat ganda pada Allah SWT. Andai lelah dan lemah, ingatlah gerbang Firdaus menanti dan di saat perjumpaan dengan Allah SWT. Tahukah anda kenapa perjuangan Dakwah itu pahit? Di karenakan SYURGA ITU SANGAT INDAH DAN MANIS. - Targhib Santri Temboro

950. Abu Abdullah Bin Baththah berkata:  “Saya mendengar Abu Muhammad Al Barbahari (Imam Al Barbahari Rahimahullah) berkata: “Duduk-duduk untuk saling memberi nasihat adalah pembuka pintu faedah, sedangkan duduk-duduk untuk berdebat adalah penutup pintu faedah.” (Syarhus Sunnah)
Posted by Unknown on Thursday, 1 May 2014 - Rating: 4.5
Title : Perkataan hikmah Orang Soleh #19
Description : 01. Berkata Fudhail Bin 'Iyadh: “Seorang ‘Aalim itu masih dianggap Jaahil (bodoh) apabila dia belum beramal dengan ilmunya. Apabila ...
Tweet

0 Response to "Perkataan hikmah Orang Soleh #19"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Entri Populer

Blog Archive

  • May (56)
  • April (51)

Labels

Adab Sunah Belajar Bahasa Arab biografi download nasyid Hukum Fiqih humor Kisah Sahabat Nabi Laporan Kerja Dakwah Afrika Selatan Laporan Kerja Dakwah Amerika Serikat Laporan Kerja Dakwah Arab Saudi Laporan Kerja Dakwah Colombia Laporan Kerja Dakwah indonesia Laporan Kerja Dakwah Inggris Laporan Kerja Dakwah Jepang Laporan Kerja Dakwah Laos Laporan Kerja Dakwah Malaysia Laporan Kerja Dakwah Pakistan Laporan Kerja Dakwah Prancis nasihat opini quran & hadist Tamsil
Copyright © 2014 Suara Islam Seruanku - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger