Syekh Maulana Ilyas rah.a katakan :
“Yang saya khawatirkan nanti akan terjadi
dimana orang itu seperti usaha agama, namun disisi Allah tidak sedang usaha
agama. Mengapa bisa begitu ? ini karena maksud usaha agama ini bagaimana diri
kita ini sifatnya tambah baik, yakinnya tambah kuat, ketaatannya pada Allah Swt
meningkat, kecintaannya kepada sunnah semakin bertambah, sholatnya makin khusyu,
ilmunya semakin bertambah, inilah maksud usaha agama. Tapi hari ini orang usaha
agama hanya untuk orang lain saja bukan untuk diri sendiri. Inilah yang dimaksud
kita disisi manusia terlihat seperti usaha agama tetapi disisi Allah bukan
sedang usaha agama
Maulana Ilyas rah.a berkata :
“Siapa saja yang ikut kerja dakwah tetapi
tidak yakin Allah akan menolong dia berarti orang ini adalah orang yang
fasik.”
Allah akan tolong kita seperti Allah telah
tolong sahabat RA dan para Nabi AS. Siapa saja yang mengisi hatinya dengan Amal
Agama, maka Allah akan masukkan cahaya ke dalam hatinya sehingga ia dapat
melihat dengan cahaya Allah. Umar RA pernah berkata, “Hati-hati dengan firasat
orang beriman.
Maulana ilyas rah. Menyatakan
"hakikat usaha ini adalah satu perjuangan yang
sangat besar,sayangnya ramai orang yang masih belum memahami
hakikatnya"
Kata Maulana Ilyas harus ada niat : Seluruh
hidup, seluruh harta, seluruh diri untuk Allah swt.
Supaya Allah swt tetapkan hidayah :
1. Jangan lihat keburukan orang lain dan
lelaki yang bukan muhrim.
2. Untuk ishlah : Semua perintah Allah swt
anggaplah belum tahu dan beru mendengar.
3. Ada fikir, ada risau seperti Rasulullah
saw,
4 Bagaimana umat sekarang
5 Bagaimana amalan Rasulullah saw hidup di
seluruh alam.
6 Bagaimana usaha nabi hidup di seluruh
alam.
Untuk dapatkan ini hendaklah maksud Nabi
menjadi maksud hidup kita.
7 Kita hidup untuk Da`wah, Da`wah sampai mati,
Mati dalam Da`wah.
Nasehat Maulana Muhammad Ilyas Rah. A
:
Cara menyelesaikan berbagai masalah, baik
masalah pribadi, masalah umat, maupun masalah politik adalah dengan Dakwah dan
Usaha Agama, berdasarkan satu fikir. Cara-cara yang ditempuh di luar usaha agama
nampaknya saja dapat memberikan hasil dan keuntungan dengan segera, sekalipun
hanya dengan pengorbanan yang sedikit. Dalam pada itu, usaha agama menghendaki
pengorbanan yang besar sedangkan keuntungannya tidak segera dapat dilihat.
Itulah sebabnya mengapa orang-orang menjauh dari usaha agama. Demikian pula
orang-orang yang terlalu tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan ketika melihat
orang-orang yang “tidak produktif” seperti kita atau ketika melihat asas usaha
dakwah kita. Namun ternyata mereka tidak mampu melihat hakikatnya, yakni tidak
mampu memahami hakikat syariah.
Maulana Ilyas rah.a berkata terdapat dua
golongan orang yang membuat usaha usaha agama(iaitu) :
1. Mereka yang keluar di jalan Allah untuk
menyelesaikan masalah hutang/sakit/kesusahan. Orang yang seperti ini tidak akan
istiqamah (dalam usaha)
2. Mereka yang keluar di jalan Allah (kerana
menganggap) itu adalah perintah Allah Taala. Orang seperti ini akan istiqamah
dalam membuat kerja dan akan mendapat tarbiyyah dan maju (dalam usaha
agama).
Maulana ilyas katakan,
"Bahkan dalam saat minum teh pun kita mesti
bertanya keadaan ahli keluarga kita, agar tidak ada satupun ahli keluarga yang
terlibat kesia-siaan., jangan hidup seperti yahudi, nasrani, yang tidak
mempunyai tertib"
Syech Maulana Muhammad Ilyas...
"Permisalan keadaan ummat ini hari ibarat
seseorang yg memiliki mata tetapi buta..memiliki telinga ttp tak mndengar(peka)
yg brjalan menuju jurang...
"Maulana Ilyas Rahmatullah'Alaih
berkata
"Musyawarah adlh suatu perkara yg besar. Allah
berjanji apabila kalian duduk bermusywrh dan bertawakal kpd Allah Ta'ala mka
sblum kalian berdiri,kalian mdpt taufik k jln yg lurus"..dan Rasulullah
Shallallahu'alaihi Wa Sallam bersabda"Brgsiapa yg hndk mengerjakan suatu urusan,
lalu ia bermusyawrh dg seorg muslim,niscaya Allah Ta'ala akn membrinya taufik
kpd urusan yg pling benar&paling baik utknya"..(Hr.Thabrani)
Maulana Ilyas Rah A katakan :
Ilmu Fadhail memiliki derajat satu tingkat di
atas Masail karena dengan fadhail orang tergerak ingin beramal dan pada saat
yang sama mereka akan belajar masail tentang amalan tersebut.
Ilmu Masail ibarat ban depan mengemudikan arah
yang benar, sedangkan ilmu fadhail adalah ban belakang.
Syaikh Ilyas ditanya orang. Kerja yang kamu
buat sekarang ini banyak melalaikan hak makhluk, bagaimana ini? Dijawab, betul.
Saya akui kerja yang saya galakan sekarang ini banyak mengurangi hak makhluk,
tapi dengan seorang mengambil usaha ini dengan sebab usahanya banyak orang-orang
yang dahulunya melalaikan hak makhluk setelah mendapat hidayah dia menjadi
orang-orang yang menunaikan hak makhluk.
Beberapa orang datang ke Syaikh Maulana Ilyas
Rah.A, mereka berkata kepada Maulana Ilyas, “Syaikh antum ini wali.” Ini asbab
hebatnya kerja dan gerak beliau dalam Dakwah. Namun apa kata Maulana Ilyas
Rah.A, “Bukan, saya ini bukan wali, tetapi yang wali itu adalah kerja dakwah
ini.” Jadi Maulana Ilyas tidak ingin membawa umat ini kepada pengkultusan,
tetapi lebih ingin mengarahkan umat ini kepada kerja dakwah. Kita tidak
menafikan adanya orang-orang tertentu yang mempunyai level kedekatan dengan
Allah seperti para Aulia, tetapi ini sedikit sekali, tidak semua orang bisa
mencapai level ketaatan seperti itu. Itulah namanya orang-orang pilihan Allah.
Namun untuk yang secara umum agar umat ini dapat menjadi dekat dengan Allah,
maka Allah berikan ummat ini kerja dakwah yang bisa membuat ummat ini diwalikan
semua oleh Allah Swt. Di dalam tarekat-tarekat, mereka mempunyai mursyid yang
mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri dalam doa. Namun dalam kerja dakwah ini
tidak ada yang seperti itu, yang paling utama dalam kerja dakwah ini adalah
kerja itu sendiri.
Maulana Ilyas Rah.a ditanya oleh anaknya yaitu
Maulana Yusuf rah.a : “Ya ayahanda ! kenapa ayah buat jamaah lagi padahal sudah
banyak fiqroh-fiqroh bermacam jamaah dalam islam ?”
Syech Ilyas Rah.a katakana : “Wahai anakku !!
hari ini amalan Rasululloh SAW telah banyak dikerjakan oleh ummat islam wujud di
mana mana dalam jamaah, tetapi maksud hidup Rasululloh SAW telah hilang dari
ummat sehingga amalan ummat tidak mencapai hakekat amal.”
a. Mereka sholat yang seharusnya mampu
mencegah fasya’ dan mungkar
tak dapat wujud
b. Puasa yang seharusnya menghasilkan
ketakwaan tak berhasil
c. Zakat yang seharusnya menghilangkan cinta
dunia, malahan menjadikan orang semakin cinta dunia
d. Haji yang seharusnya mendatangkan kecintaan
kepada Allah SWT justru orang semakin mencintai makhluq
Maksud ittiba’ Nabi SAW adalah mengikuti kepada dua
perkara :
1. Amalan Rasulullah SAW
2. Maksud hidup Rasulullah SAW
Tahapan Maulana Ilyas dalam merintis dakwah
:
1) Membayar orang untuk lakukan dakwah (Tidak
ada hasil)
2) Membangun 250 madrasah (Tidak ada
hasil)
3) Menganjurkan santrinya berpuasa/menahan
lapar dan berdoa (BERHASIL, hingga asbab munajad Maulana sambil lapar sesiapa
yang hadir di Masjid bliau di Banglawali tdk akan kelaparan)
4) Maulana amalkan bayan subuh setiap hari 3
jam dg berdiri dan tdk tidur melebihi 4 jam, serta doa minta diwafatkan ketika
berdakwah (BERHASIL, usaha dakwah ini berkembang ke seluruh dunia hingga kini
dan sampai kiamat)
Kesimpulan : Hanya dengan PENGORBANAN dakwah
akan BERHASIL
Maulana Muhammad Ilyas rah.a brkata : ".1/100
pun saya tdk mampu utk mnyampaikn hakekat kerja ini kpd manusia..dn 1/100 dr apa
yg telah saya sampaikn pun..tiada seorg pun yg mmahami'y." seandai'y Syaikh
Ilyas telah mnyatakan ktidak sanggupan beliau walaupun 1/100 atas kerja
ini..lalu dimanakah derajat kepahaman kita.????"
Maulana Ilyas, setelah sorenya memberikan
bayan Maghrib..tengah malam beliau..membersihkan tandas dan membuang kotoran
manusia yg pd jaman itu kotoran manusia dikumpulkan bukan safety tank...dan
harus dibuang setiap hari...
Maulana Ilyas pernah berkata, ada 2 (dua)
orang yang terkebelakang dari usaha ini :
1. Niat untuk mengishlah orang lain
2. Mau mengishlah kerja ini
satu kali maulana ilyas rah telah melihat satu
org penarik beca singgah kat masjid untuk qadar hajat....maulana beranggapan dia
akan dapat berjumpa lagi dengan orsng tersebut...dia sempat mengerjakan solat
sunat 2 rakaat ...selepas selesai maulana pergi melihat orang tersebut namun
sudah tidak kelihatan...
maulana menanggis dan terus
menanggis....semasa diakhir hayat maulana ,maulana sempat menanggis dan
menceritakan peristiwa ini ....
dia menyesal dengan 2 rakaat solat sunat dia
gagal bagi dakwah pada orang tersebut...kata maulana umar palampuri jikalau kita
mendapat peluang untuk buat dakwah jangan lah kita tangguhkan...mungkin dimasa
itu Allah taala telah buat keputusan untuk hidayah seluruh alam....
Cari lah ilmu yg Dgn nya Kita Tambah tau ttg
Kebodohan kita.
Shgga Kita akan merasa Kurang Dan Kita Terus
Belajar, apa lagi dalm Perkara Agama. Shgga Jauh dari Sifat Sombong.
(KH Uzairon, Perkataan Maulana Ilyas
rah.a)
Pada suatu peristiwa,hadradji ilyas rah telah
bertanya kepada orang mewat samada mereka faham apa yang diperkatakan olehnya
didalam bayan,orang2 mewat menjawab,"ya kami faham"apabila ditanya,"apa yang
kamu faham?jawab mereka,"tuan hendak kami keluar ke jalan Allah swt,takkan
inipun kami tak tahu,kami sedia keluar serkarang juga."