• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Suara Islam Seruanku

  • Home
  • Adab Sunnah
  • Nasihat
  • biografi
  • Dakwah
  • Al Kisah
  • quran-Hadist
  • Download
  • Hukum Fiqih
  • Bahasa Arab
Home » nasihat » Perkataan hikmah Orang Soleh #14

Perkataan hikmah Orang Soleh #14

651. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Janganlah kalian mempelajari ilmu kerana tiga hal: (1) dalam rangka debat kusir dengan orang-orang bodoh, (2) untuk mendebat para ulama, atau (3) memalingkan wajah-wajah manusia ke arah kalian. Carilah apa yang ada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ucapan dan perbuatan kalian. Kerana, sesungguhnya itulah yang kekal abadi, sedangkan yang selain itu akan hilang dan pergi.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1/45)

652. Sahl At-Tustari rahimahullahu berkata: “Barangsiapa (suka) berbicara mengenai permasalahan yang tidak ada manfaatnya, nescaya diharamkan baginya kejujuran.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1/290-294)

653. Ma’ruf rahimahullahu berkata: “Pembicaraan seorang hamba tentang masalah-masalah yang tidak ada faedahnya merupakan kehinaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala (untuknya).” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1/290-294)

654. Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Menangislah kalian atas orang-orang yang ditimpa bencana. Jika dosa-dosa kalian lebih besar dari dosa-dosa mereka (yang ditimpa musibah), maka ada kemungkinan kalian bakal dihukum atas dosa-dosa yang telah kalian perbuat, sebagaimana mereka telah mendapat hukumannya, atau bahkan lebih dahsyat dari itu.” (Mawa’izh: hal.73)

655. Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala benar-benar menjanjikan adanya ujian bagi hamba-Nya yang beriman, sebagaimana seseorang berwasiat akan kebaikan pada keluarganya.” (Mawa’izh: hal.111)

656. Al-Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Tidak ada musibah yang lebih besar dari musibah yang menimpa kita, (di mana) salah seorang dari kita membaca Al-Qur’an malam dan siang akan tetapi tidak mengamalkannya, sedangkan semua itu adalah risalah-risalah dari Rabb kita untuk kita.” (Mawa’izh: hal.32)

657. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (kerananya hendaknya ia senantiasa) menghisab diri kerana Allah Subhanahu wa ta’ala semata.” (Mawa’izh: hal. 39-41)

658. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Adalah hisab (perhitungan amal) di Yaumul Qiyamah nanti akan terasa lebih ringan bagi suatu kaum yang (terbiasa) menghisab diri mereka selama masih di dunia, dan sungguh hisab tersebut akan menjadi perkara yang sangat memberatkan bagi kaum yang menjadikan masalah ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan.” (Mawa’izh: hal. 39-41)

659. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Sesungguhnya seorang mukmin (apabila) dikejutkan oleh sesuatu yang dikaguminya maka dia pun berbisik: ‘Demi Allah, sungguh aku benar-benar sangat menginginkanmu, dan sungguh kamulah yang sangat aku butuhkan. Akan tetapi demi Allah, tiada (alasan syar’i) yang dapat menyampaikanku kepadamu, maka menjauhlah dariku sejauh-jauhnya. Ada yang menghalangi antara aku denganmu’.” (Mawa’izh: hal. 39-41)

660. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Dan (jika) tanpa sengaja dia melakukan sesuatu yang melampaui batas, segera dia kembalikan pada dirinya sendiri sambil berucap: ‘Apa yang aku mahukan dengan ini semua, ada apa denganku dan dengan ini? Demi Allah, tidak ada uzur (alasan) bagiku untuk melakukannya, dan demi Allah, aku tidak akan mengulangi lagi selama-lamanya, insya Allah.” (Mawa’izh: hal. 39-41)

661. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Sesungguhnya seorang mukmin adalah suatu kaum yang berpegang erat kepada Al Qur`an dan memaksa amalan-amalannya agar sesuai dengan Al Qur`an serta berpaling daripada (hal-hal) yang dapat membinasakan diri mereka.” (Mawa’izh: hal. 39-41)

662. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Sesungguhnya seorang mukmin di dunia ini bagaikan tawanan yang (selalu) berusaha untuk terlepas dari perbudakan(hamba). Dia tidak pernah merasa aman dari sesuatupun hingga dia menghadap Allah, kerana dia mengetahui bahawa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua itu.” (Mawa’izh: hal. 39-41)

663. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Seorang hamba akan senantiasa dalam kebaikan selama dia memiliki penasihat dari dalam dirinya sendiri. Dan menghisab diri merupakan perkara yang paling diutamakan.” (Mawa’izh: hal. 39-41)

664. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Bahawa yang menggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan kerana akan didapatkan di dunia dan di akhirat.” (Majmu’ Fatawa, 1/95)

665. Asy-Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di berkata: “Dasar tauhid dan ruhnya adalah keikhlasan dalam mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya, bahkan cinta itu merupakan hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya juga sempurna.” (Al-Qaulus Sadid, hal. 110)

666. Tidak pernah ada seorang mujaddid atau muslih daripada ummat ini kecuali mereka ini daripada ahli kerohanian. Mereka ini merupakan saluran bagi turunnya rahmat Allah sehingga nikmat-Nya itu dirasai oleh ummah seluruhnya. - Maulana Abu Hasan an-Nadwi

667. Seluruh kerosakan di dalam aspek kehidupan, bala bencana dan kesengsaraan ini diakibatkan oleh tiadanya keikhlasan dan rosaknya akhlak. Kewajiban dan tugas terbesar pada zaman sekarang ini adalah bagi menghidupkan dan memperbaharui keikhlasan dan akhlak, dan jalan utama mencapai keduanya adalah mahabbah, dan jalan menuju mahabbah itu ialah dengan berzikir, berteman dan bergaul dengan hamba-hamba Allah yang soleh dan arifin. - Maulana Abdul Qadir ar-Raibury

668. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Di antara tanda kebahagiaan dan keberuntungan, tatkala ilmu seorang hamba bertambah, bertambah pulalah sikap tawadhu’(rendah hati) dan kasih sayang yang dimilikinya. Setiap kali bertambah amalnya, bertambah pula rasa takut dan waspada di dalam dirinya. Tatkala bertambah umurnya, berkuranglah ketamakannya terhadap dunia. Tiap kali hartanya bertambah, kedermawanannya pun bertambah. Setiap kali kedudukan dan martabatnya bertambah tinggi, maka bertambah pula kedekatannya dengan manusia, dirinya akan semakin memperhatikan kebutuhan mereka dan merendahkan diri di hadapan mereka.” (Fawaaidul Fawaaid, hal.403-404)

669. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Di antara tanda kebinasaan seorang, tatkala ilmunya bertambah, bertambah pula kesombongan dan keangkuhannya. Tiap kali amalnya bertambah, bertambahlah ‘ujub(bangga diri) dalam dirinya, semakin meremehkan orang lain dan justru memandang baik dirinya. Tatkala umurnya bertambah, ketamakannya terhadap dunia justeru semakin bertambah. Tiap kali hartanya bertambah, bertambah pula sifat kikir yang dimiliki. Setiap kali kedudukan dan martabatnya bertambah, bertambah pula keangkuhan dan kecongkakannya.” (Fawaaidul Fawaaid, hal.403-404)

670. Abu Darda r.a berkata: “Aku dibuat tertawa oleh orang yang mengharapkan dunia padahal maut mengejarnya, dan orang yang lalai padahal dia tidak pernah lepas dari intaian Allah, dan orang yang tertawa dengan mulut lebar sedang dia tidak mengetahui apakah Allah ridha kepadanya ataukah murka?” (Ar-Raqaaiq: 180)

671. Ath Thobari mengatakan bahawa makna dari “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.” Iaitu Allah swt pasti menolong orang-orang yang berperang di jalan-Nya agar kalimat-Nya tinggi terhadap musuh-musuh-Nya. Maka makna pertolongan Allah kepada hamba-Nya adalah bantuan-Nya kepadanya sedangkan makna pertolongan hamba-Nya kepada Allah adalah jihad orang itu dijalan-Nya untuk meninggikan kalimat-Nya.” (Tafsir At Thobari: XVII/651)

672. Sepertimana berhala-berhala tidak boleh buat apa-apa, begitu juga apa yang kita buat dengan tangan kita seperti jentera-jentera, kapal terbang yang besar-besar pun tidak boleh buat apa-apa, Allah yang buat segala-galanya. - Maulana Muhammad Yusuf rah.a

673. Seluruh dunia sedang berusaha untuk mendapatkan manfaat dari apa yang diciptakan oleh Allah, dari makhluk yang diciptakan Allah. Nabi-nabi telah datang mengajar kita bagaimana hendak manfaat dari Allah. Kita yang hidup di dunia jangan terikat dengan apa yang dijadikan Allah. Kita jangan terikat dengan pejabat kita, perniagaan kita, perladangan kita, tetapi kita hidup terikat dengan kehendak Allah, kemahuan Allah. - Hajji Mohammed Abd Wahhab

674. Belia-belia Islam yang bakal memimpin umat pada masa akan datang sangat perlu diisikan dengan ilmu, tazkiyah ruhiyyah, semangat juang dan sifat zuhud dari dunia. Kalau tidak, akan dibimbangi mereka akan kecundang dalam menghadapi cabaran akhir zaman. Kepetahan lidah dalam berucap dan keluasan ilmu belum dapat memberi kesan yang terbaik kalau tidak disertai dengan kekuatan rohani yang mantap. - Syeikh Abul Hasan Ali Nadwi

675. Cintailah orang soleh, kerana mereka memiliki kesolehannya. Cintailah Nabi Muhammad s.a.w., kerana dia kekasih Allah SWT. Dan cintailah Allah SWT, kerana dia kecintaan Nabi dan orang soleh. (Imam Asy-Syafi'i)";

676. Kalau tiada orang yang mahu mendengar kalam bicara dakwahmu, teruskan juga menyampaikan kerana seluruh alam memahaminya. Malah seluruh alam gembira mendengar dan menyahut kalam-kalam yang mengagungkan Tuhan. (Badiuzzaman Said Nursi)

677. Kejahatan itu semua dikumpulkan dalam sebuah rumah sedang kuncinya adalah cinta kepada dunia dan kebaikan itu juga dikumpulkan dalam rumah dan kuncinya adalah zuhud (tidak tamak rakus) pada dunia. (Fudhail ibn 'Iyadh)

678. Tidaklah ilmu itu menjadi indah dan baik kecuali dengan tiga hal: Taqwa kepada Allah, mengamalkan Sunnah dan khasyah (takut kpd Allah). (Imam Asy-Syafi'i)

679. Syumaith bin ‘Ajlan berkata: “Siapa yang menjadikan kematian di hadapannya, nescaya dia tidak akan peduli akan sempit atau luasnya dunia.” (Shifatush Shafwah: 2/166)

680. Seorang salafus soleh bersyair: “Ia adalah sifat qona'ah yang tidak ada gantinya, Di dalamnya ada kenikmatan dan kesenangan untuk badan, Lihatlah orang yang memiliki dunia dengan apa yang dikumpulkannya, Apakah dia pergi dengan selain kapas dan kafan..”

681. Imam Ibnu Rajab berkata: “Ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menumbuhkan rasa takut kepada Allah, ilmu yang hanya menumbuhkan kesombongan, hasad dan memandang rendah manusia lainnya.” (Fadhlu 'Ilmi Salaf 'alal Khalaf)

682. Abu Hurairah r.a berkata: “Seorang lelaki itu semakin tampan dengan janggutnya dan seorang wanita semakin anggun dengan jalinan rambutnya.” (Tarikh Dimasyq, Asy Syamilah: 36/343)

683. Seorang salafus soleh bersyair: “Seandainya apabila kita mati kita dibiarkan, Nescaya orang yang hidup merasa lega dengan kematian, Tapi ternyata apabila kita mati kita akan dibangkitkan, Dan setelah itu ditanya tentang segala sesuatu yang telah dilakukan.”

684. Maulana Rasyidh dalam targhibnya mengatakan: “Perpecahan itu merugikan kita dan seluruh umat.”

685. Darawardi rah berkata: “Saya lihat Imam Abu Hanifah dan Imam Malik rah. duduk di masjid Nabawi selepas solat `isyak dan mula membincangkan satu-satu masalah tanpa sebarang tikam lidah, tanpa memburukkan pihak lain dan tidak juga berkeras suara. Perbincangan itu berlalu sehingga ke solah subuh dan di tempat itu juga mereka akan mendirikan solah subuh.” (Muqaddimah Aujaz)

686. Setiap perkara yang kita lihat, kita ucapkan dalam hati لا إله إلا الله dan menafikan kekuasaan makhluk dalam hati, manfaat dan mudharat hanya daripada Allah. - Hajji Mohammed Abd Wahhab

687. Ali B. Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Janganlah kamu menjadi orang yang suka terburu-buru, suka menyebarkan keburukan (perkara keji) dan membongkar rahsia orang lain. Sesungguhnya di belakang kamu ada bala’ (ujian dan fitnah) yang amat pedih yang menjadikan mereka merungut (menyesal) serta akan timbul pelbagai perkara yang berlarutan dan fitnah yang amat besar.” (al-Adabul Mufrad: 1/120, no. 327)

688. Zakaria bin ‘Adi bin Shalt bin Bistam (ulama Ahlus Sunnah), ketika beliau ditanya: “Alangkah besarnya semangatmu untuk mempelajari dan mengamalkan sunnah Rasulullah saw, apa sebabnya?”. Maka beliau menjawab, “Apakah aku tidak ingin (pada hari Kiamat nanti) masuk ke dalam iring-iringan (rombongan) keluarga Rasulullah saw?” (Miftaahu Daaris Sa’aadah)

689. “Mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya digerakkan oleh pandangan mata. Oleh itu, hendaknya mata selalu didorong melihat kepada perkara-perkara yang baik. Bila dibiarkan mata memandang yang dicegah dan diharamkan, maka pemiliknya berada di tepi jurang yang merbahaya.” (Ihya Ulumuddin)

690. Imam Muhammad bin Sirin berkata: “Sesungguhnya, ilmu (yang kamu pelajari) adalah agamamu (yang akan membimbingmu mencapai ketakwaan), maka telitilah dari siapa kamu mengambil (ilmu) agamamu.” (Muqaddimah Shahih Muslim: 1/12)

691. Syeikh Muhammad al-Ghazali berkata: “Terbanglah menuju Allah dengan sayap keampunan, janganlah lari dariNya kerana takut pada cemeti murkaNya.” (Jaddid Hayatak)

692. Imam al-Ghazali berkata: “Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan.” (Ihya Ulumuddin)

693. Imam Ahmad berkata: “Kebutuhan seorang hamba pada hidayah melebihi kebutuhannya dari makan dan minum, kalau makan dan minum hanya dibutuhkan satu, dua kali saja, sedangkan hidayah dibutuhkan sejumlah nafas.” (Miftah Darus Sa'adah)

694. Abu Utsman Nahdi rah.a berkata: “Saya pernah melihat Umar r.a berkhutbah di atas mimbar, sedangkan di baju yang dipakainya terdapat dua belas tambalan.” (Tanbihul Ghafilin)

695. Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata: “Barangsiapa mengetahui kadar ucapannya dibandingkan dengan perbuatannya nescaya akan sedikit ucapannya kecuali dalam hal yang penting dan bermanfaat baginya; dan barangsiapa banyak mengingat kematian ia akan merasa cukup dengan sedikit dari harta dunia.” (Adz-Dzakhiirah: 25, hal. 50)

696. Maulana Ilyas rah.a berkata: “Terdapat dua golongan orang yang membuat usaha usaha tabligh(iaitu); Pertama, mereka yang keluar di jalan Allah untuk menyelesaikan masalah hutang, sakit atau kesusahan. Orang yang seperti ini tidak akan istiqamah (dalam usaha). Kedua, maereka yang keluar di jalan Allah kerana menganggap itu adalah perintah Allah Taala. Orang seperti ini akan istiqamah dalam membuat kerja dan akan mendapat tarbiyah serta maju (dalam usaha).”

697. Imam Abu Dawud as-Sajastany Rahimahullah berkata: “Aku berjumpa 200 ulama' tapi aku tidak pernah melihat orang seperti Ahmad bin Hambal yang tidak pernah berbicara sebagaimana kebanyakan manusia membicarakan dunia, apabila disebut–sebut(tentang) ilmu baru beliau bicara.” (Hilyatul Auliya': 9/164)

698. Maulana Ilyas rah.a berkata: “Usaha tabligh adalah usaha menyebarkan ta'lim (pembelajaran) dan tarbiyah (pendidikan) agama serta (usaha untuk) mewujudkan kehidupan beragama (Islam). Tersedia kejayaan yang tersembunyi bagi yang melakukannya dengan gigih.” (Malfuzat Maulana Ilyas rah.a, no. 135)

699. Hazrat Maulana Ahmed Suleman Khatani berkata: “Pejuang agama yang sebenar ialah mereka yang bangun awal pagi menangis mendoakan kebaikan untuk saudara Islam mereka dan bergaul dengan orang yang tidak sefahaman serta bukan Islam dengan akhlak dan hikmah; dan apabila dia melihat keburukan saudara seagama dan mendoakan kebaikan untuknya.”

700. Imam Ghazali Rahmatullahi A`alaih berkata: “Cara paling sesuai untuk mendekatkan diri kepada Allah S.W.T ialah dengan melaksanakan keutamaan amalan fardhu disamping menambah amalan sunat dan apabila Allah S.W.T mencintai kita, semua pergerakan dan anggota badan di dalam kawalan Allah S.W.T.” (Bidayatul Hidayah)
Posted by Unknown on Wednesday, 30 April 2014 - Rating: 4.5
Title : Perkataan hikmah Orang Soleh #14
Description : 651. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Janganlah kalian mempelajari ilmu kerana tiga hal: (1) dalam rangka debat kusir dengan oran...
Tweet

0 Response to "Perkataan hikmah Orang Soleh #14"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Entri Populer

Blog Archive

  • May (56)
  • April (51)

Labels

Adab Sunah Belajar Bahasa Arab biografi download nasyid Hukum Fiqih humor Kisah Sahabat Nabi Laporan Kerja Dakwah Afrika Selatan Laporan Kerja Dakwah Amerika Serikat Laporan Kerja Dakwah Arab Saudi Laporan Kerja Dakwah Colombia Laporan Kerja Dakwah indonesia Laporan Kerja Dakwah Inggris Laporan Kerja Dakwah Jepang Laporan Kerja Dakwah Laos Laporan Kerja Dakwah Malaysia Laporan Kerja Dakwah Pakistan Laporan Kerja Dakwah Prancis nasihat opini quran & hadist Tamsil
Copyright © 2014 Suara Islam Seruanku - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger