• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Suara Islam Seruanku

  • Home
  • Adab Sunnah
  • Nasihat
  • biografi
  • Dakwah
  • Al Kisah
  • quran-Hadist
  • Download
  • Hukum Fiqih
  • Bahasa Arab
Home » nasihat » Perkataan hikmah Orang Soleh #13

Perkataan hikmah Orang Soleh #13

601. al-Fudhail bin Iyadh berkata: “Lima tanda celakanya seseorang adalah kerasnya hati, mata yang tidak bisa menangis, sedikitnya rasa malu, cinta dunia, dan panjang angan-angan.” (Nashihati lin Nisa’, hlm. 196-197)

602. al-Qasim al-Junaidi rahimahullah berkata: “Malu adalah memerhatikan nikmat-nikmat (Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan menganggap dirinya kurang (mensyukuri nikmat-nikmat tersebut). Dari keduanya terlahir rasa malu.” (Majalah Asy Syariah no. 62/VI)

603. Ummu Abdillah al-Wadi’iyyah hafizhahallahu ta’ala berkata: “Malu adalah salah satu akhlak yang utama. Ia merupakan perhiasan manusia. Hilangnya rasa malu akan menyebabkan segala macam keburukan, sehingga terjadilah pertumpahan darah, dinodainya kehormatan manusia, dilakukannya perbuatan-perbuatan keji, tidak dihargainya orang-orang tua, dan campur baurnya laki-laki dengan para wanita.” (Majalah Asy Syariah no. 62/VI)

604. Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menjelaskan: “Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengisyaratkan bahwa mengetahui perkara yang ma’ruf dan yang mungkar dengan hati merupakan perkara yang wajib. Tidak gugur kewajiban tersebut dari seorangpun. Maka barangsiapa yang tidak dapat mengenalinya, dia akan binasa. Adapun mengingkari kemungkaran dengan lisan dan tangan, kewajiban tersebut hanyalah disesuaikan dengan kemampuan. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan: ‘Hampir-hampir saja orang yang hidup di antara kalian akan menyaksikan kemungkaran yang tidak mampu untuk diingkarinya, hanya saja Allah mengetahui dari hati orang tersebut bahwa dia sangat membenci kemungkaran itu.” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 258-259)

605. Dikatakan kepada Ibnul Mubarak: “Himpunkanlah untuk kami akhlak-akhlak baik dalam satu kata!” Beliau rahimahullah mengatakan, “Menjauhi marah.” (Jami'ul 'Ulum wal Hikam, hal. 379)

606. 'Umar bin Abdul 'Aziz berkata: “Telah beruntung orang yang dijaga dari hawa nafsu, kemarahan, dan ketamakan.” (Jami'ul 'Ulum wal Hikam, hal. 372)

607. Ja'far bin Muhammad berkata: “Kemarahan itu adalah kunci dari segala macam kejelekan.” (Jami'ul 'Ulum wal Hikam, hal. 372, 379)

608. “Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ (rendah hati) dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut (kepada Allah) dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya.” (Al Fawa’id, hal. 149)

609. Berkata Abdul Mun'in bin Idris dari ayahnya: “Sa'id bin Musayyab rahimahullah tidak pernah ketinggalan sholat isya' dan subuh berjama'ah selama 50 tahun.” (al-Hilyah, 2/162)

610. al Auza’i rahimahullah berkata: “Jika Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum maka Allah menetapkan jidal(debat) pada diri mereka dan menghalangi mereka dari amal.” (Siyar al-A’lam: 16/104, Tadzkiratul Huffazh: 3/924, Tarikh Dimsyq: 35/202)

611. Imran al-Qashir rahimahullah berkata: “Jauhi oleh kalian perdebatan dan permusuhan, jauhi oleh kalian orang-orang yang mengatakan: Bagaimana menurutmu, bagaimana pendapatmu.” (Ibnu Baththah, al-Ibanah al-Kubra: 639)

612. Mu’awwiyah ibn Qurrah rahimahullah berkata: “Dulu dikatakan, pertikaian dalam agama itu melebur amal.” (Ibnu Baththah, al-Ibanah al-Kubra: 562)

613. Umar ibn Abdul Aziz rahimahullah berkata: “Barangsiapa menjadikan agamanya sebagai sasaran untuk perdebatan maka ia akan banyak berpindah-pindah (agama).” (Ibnu Baththah, al-Ibanah al-Kubra: 565)

614. Bilakah orang kafir akan masuk Islam? “Dengan dakwah yang bersungguh-sungguh,Insyaallah orang-orang kafir akan masuk Islam.” - Maulana Muhammad Yusuf Rah.a

615. “Keistimewaan menuntut ilmu cara Nabi salallahu a'laihi wasallam ialah apabila bertambah ilmu, merasa bertambah jahil dan merasa kurang ilmu.” - Maulana Muhammad Ilyas rah.a

616. Perumpamaan orang yang bertaubat dari dosa lahiriyah seperti orang yang memotong pohon padi dari batangnya, nanti akan tumbuh kembali bahkan lebih banyak dari sebelumnya. Orang yang bertaubat dengan sempurna (terhadap dosa-dosa batiniah dan lahiriyah) adalah orang yang mencabut pohon padi dengan akarnya sekali, sehingga tidak tumbuh lagi. - Tamthil

617. Imam Syafi'i berkata: “Berkatalah kehendakmu untuk menghinaku, diamnya aku dari orang yang hina adalah satu jawaban. Bukanlah artinya aku tak ada jawaban. Tetapi tidaklah pantas seekor singa meladeni anjing-anjing.” (Diwan asy Syafii: 44)

618. Imam Syafi'i berkata: “Setiap orang yang meremehkan perkara solat, bererti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bahagian dalam Islam berkadar dengan penjagaannya terhadap solat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan solat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bahagian didalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar solat dalam hatimu.” (Ash Sholah, hal. 12)

619. “Hendaklah kamu berjanji terhadap dirimu sendiri untuk menjadi baik, sehingga dengan hal itu ia akan menjadi ahli kebajikan. Sebab jika anda melakukan demikian, maka kebajikan akan datang mencarimu sebagaimana air mengalir mencari tempat yang curam.” (Al Adab Ash Shaghir wa Al Adab Al Kabir)

620. Imam Malik berkata: “Barangsiapa yang mencari ilmu untuk diamalkan, maka Allah memberinya taufiq dan barangsiapa yang mencari ilmu tidak untuk diamalkan, maka tidaklah menambah ilmu tersebut, kecuali kesombongan.” (Hilyatul Auliyaa')

621. Maimun bin Mahron rahimahullah berkata: “Sabar ada dua. Sabar pada musibah maka itu baik, sabar yang paling utama adalah sabar dari melakukan maksiat.” (Da'un Nufus, hal.7)

622. Ibnu Umar radiyallahu'anhu berkata: “Makhluk Allah yang paling jahat, mereka mengambil ayat-ayat al Quran yang sebenarnya turun untuk orang kafir, tetapi digunakannya kepada orang Mukmin.” (Fathul Bari: XV/313)

623. Syeikhul Islam Zakariyya al-Ansari berkata: “Sekiranya orang berilmu meninggalkan ibadat sunat, wirid-wirid dan adab-adab orang yang dekat dengan Allah, nescaya dia seolah-olah roti kering yang tidak berzat.”

624. Ibnu Mas’ud berkata: “Nilailah seseorang itu dengan siapa ia berteman, kerana seorang muslim akan mengikuti muslim yang lain dan seorang fajir akan mengikuti orang fajir lainnya.” (Syarhussunnah Al-Baghawi: 13/70)

625. Qatadah berkata: “Sesungguhnya kami, demi Allah belum pernah melihat seseorang menjadikan teman buat dirinya kecuali yang memang menyerupai dirinya, maka bertemanlah dengan orang-orang yang shalih dari hamba-hamba Allah agar kamu digolongkan dengan mereka atau menjadi seperti mereka.” (Al-Ibanah: 2/477, no.511)

626. Imam al-Bukhari berkata: “Orang muslim yang paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia), maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah, kerana sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya (di kalangan manusia).” (al-Jaami’ li akhlaaqir raawi': 1/168)

627. Imam Asy Syafi’i berkata: “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), maka kamu akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109)

628.Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma suatu hari memandang ke Ka’bah lalu ia berkata: “Alangkah agungnya engkau dan alangkah besarnya kehormatanmu, namun orang Mukmin memiliki kehormatan yang lebih besar di sisi Allah dibanding dirimu.” (Tafsir Ibnu Katsir: 4/274)

629. Ibnul Qoyyim berkata: “Termasuk tanda-tanda pengagungan perintah dan larangan adalah dengan tidak mencari-cari keringanan sehingga dia terjerumus pada batas yang menjadikannya tidak lurus di atas jalan yang lurus.” (Al-Wabilu Shoyyib, hal.24)";

630. Yusuf bin Al-Husain Ar-Roozi rahimahullah berkata: “Perkara yang paling berat di dunia adalah ikhlas, betapa sering aku berijtihad (bersungguh-sungguh) untuk menghilangkan riyaa' dari hatiku akan tetapi seakan-akan riyaa' tersebut kembali muncul lagi dalam bentuk yang lain.” (Jaami'ul 'Uluum wal Hikam: 42)

631. As-Suusi rahimahullah berkata: “Ikhlas adalah hilangnya perasaan memandang bahawa diri sudah ikhlas, kerana barang siapa yang melihat tatkala dia sudah ikhlas bahawasanya ia adalah seorang yang ikhlas, maka keikhlasannya tersebut memerlukan kepada keikhlasan.” (Tazkiyatun Nufuus: 4)

632. Tujuan usaha atas agama bukanlah kerana melibatkan sebahagian aspek dan golongan di dalam agama untuk menyebarkannya, tetapi tujuan utama dalam usaha atas agama ialah di dalam keseluruhan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W dan pengamalan para Sahabat R.Anhum di bangkitkan semula dan ianya berkembang. - Maulana Muhammad Yusuf rah.a

633. Usaha ini memiliki zahir dan juga batin. Zahir usaha ini adalah adanya jemaah-jemaah 4 bulan, 40 hari, 3 hari dan lain-lain. Batin dalam usaha ini adalah bagaimana setiap orang islam mempunyai kefahaman bahawa harta, diri dan waktu itu digunakan bersesuaian dengan kehendak Allah swt. Sehingga harta, diri dan waktu itu digunakan untuk menyampaikan agama kepada seluruh ummat di seluruh dunia. - Maulana Muhammad Ilyas rah.a

634. Hazrat Maulana Zeyad Danka sedang berjalan kaki menuju masjid dan seorang hamba Allah telah memberi cadangan dan mengajaknya untuk menaiki kereta. Hazrat Maulana menjawab: “Apakah kesalahan/dosa yang telah dilakukan oleh tayar dan kereta? Kaki kita telah banyak kali melakukan dosa. Apabila kita berjalan kaki ke masjid, dosa anggota kaki kita akan diampun oleh Allah S.W.T.” (Priceless Advices for All Workers of Deen: Part 4)

635. Kerosakan dunia pada hari ini adalah berpunca daripada buruknya amalan orang islam pada hari ini. Jangan kita menuduh pihak lain, tentang rusuhan, bencana alam, maksiat dan mungkar yang berlaku, salahkan diri kita sendiri kerana kita sendiri tidak beramal dan sebarkan agama. - Maulana Muhammad Umar Palanpuri Rah.A.

636. Maulana Zeyad Danka berkata: “Walau apapun kesusahan dan kesulitan yang kita hadapi sekarang dan masa akan datang di dalam jalan ini, Allah S.W.T telah menetapkan bahawa ianya sebagai petunjuk dan rahmat (hidayah) untuk ummah. Kerana, jika seseorang itu berkehendakkan hidayah untuk ummah, maka ia tidak boleh walau sekalipun membenci, mengeluh serta bersangka buruk kepada Allah S.W.T di dalam menghadapi kesusahan dan kesulitan di dalam berkerja untuk agama Allah S.W.T.” (Priceless Advices for All Workers of Deen: Part 3)

637. Maulana Zeyad Danka berkata: “Kesukaran dan menjalani kesusahan ialah tujuan utama usaha atas agama ini. Dengan kita menjauhkan diri dari mengharap kepada mahluk dan kesenangan serta keselesaan ini, kita akan mendapat inspirasi dari susah payah yang telah dibuat oleh orang-orang terdahulu sebelum kita untuk agama Allah S.W.T dan dibimbing serta belajar di dalam usaha atas agama ini. Kita akan mendapat ilham dan bantuan dari Allah S.W.T di dalam menjalankan usaha atas agama dan setanding serta dekat dengan Sunnah Nabi Muhammad S.A.W.” (Priceless Advices for All Workers of Deen: Part 4)

638. Maulana Muhammad Yusuf Khandahlawi Rah.A berkata: “Apabila kita terlihat suatu kesalahan yang dibuat oleh seseorang, maka janganlah kita terkesan dengan kesalahan individu itu. Sebaliknya kita kenalah melihat pengorbanan dan susah payah yang individu itu telah buat untuk agama. Ketika itulah kita akan menyedari bahawa pengorbanan yang telah dibuat oleh seseorang itu besar dan kesalahan itu akan menjadi lemah dan kecil berbanding dengan pengorbanan yang telah dibuat. Dengan cara inilah kita akan sangat-sangat menghargai dan menghormati seseorang, dan penambahbaikan dan muhasabah (islah) akan dibuat di dalam diri setiap individu dalam ummah.” (Priceless Advices for All Workers of Deen: Part 2)

639. Abu Muslim Al-Khaulani berkata: “Ulama ada tiga macam: Ulama yang hidup dengan ilmunya dan manusia pun hidup bersamanya, ulama yang hidup dengan ilmunya tetapi manusia tidak hidup bersamanya, dan ulama yang manusia hidup dengan ilmunya sementara dirinya sendiri binasa.” (Hilyatul Auliya’: 5/121)

640. Selagi mana hati kamu ada perasaan benci kepada umat Islam di dunia ini, maka peringkat dakwah kamu tidak akan naik. - Hajji Mohammed Abd Wahhab

641. Berkata al-Khalil bin Ahmad Rahimahullah: “Waktu ada 3 macam: Waktu berlalu darimu takkan kembali, waktu yang terjadi lihatlah ! bagaimana ia akan berlalu darimu, dan waktu yang kamu tunggu bisa jadi kamu takkan menjumpainya.” (Thobaqot Hanabilah: 1/28)

642. Berkata Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah: “Ikatlah sifat marahmu dengan menaburi kelembutan, kerana marah itu seperti anjing, jika kamu lepas maka dia akan menggigitmu.” (al-Fawa'id, hal.69)

643. Berkata Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah: “Jadilah sebagai anak akhirat dan jangan jadi anak dunia, kerana seorang anak akan mengikuti ibunya.” (al-Fawa'id, hal.70)

644. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Demi Allah! Sungguh, mencintainya benar-benar termasuk dosa yang terbesar. Dan tidaklah dosa-dosa menjadi bercabang-cabang melainkan kerana cinta dunia. Bukankah sebab disembahnya patung-patung serta dimaksiatinya Ar-Rahman tidak lain kerana cinta dunia dan lebih mengutamakannya?” (Mawa’izh: hal.138)

645. Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata: ““Sungguh aku benar-benar dapat mengenali kecintaan seseorang terhadap dunia dari (cara) penghormatannya kepada ahli dunia.” (Mawa’izh: hal.120)

646. Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Telah sampai kepadaku bahawasanya akan datang suatu masa kepada umat manusia di mana pada masa itu hati-hati manusia dipenuhi oleh kecintaan terhadap dunia, sehingga hati-hati tersebut tidak dapat dimasuki rasa takut terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan itu dapat engkau ketahui apabila engkau memenuhi sebuah kantung kulit dengan sesuatu hingga penuh, kemudian engkau bermaksud memasukkan barang lain ke dalamnya, namun engkau tidak mendapati tempat untuknya.” (Mawa’izh: hal.120)

647. Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Kelebihan dunia adalah kekejian di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat.” Beliau ditanya: “Apa yang dimaksud dengan kelebihan dunia?” Beliau menjawab: “Yakni engkau memiliki kelebihan pakaian sedangkan saudaramu telanjang; dan engkau memiliki kelebihan sepatu sementara saudaramu tidak memiliki alas kaki.” (Mawa’izh: hal.76)

648. Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Tiga perkara yang merupakan bahagian dari kesabaran; engkau tidak menceritakan musibah yang tengah menimpamu, tidak pula sakit yang engkau derita, serta tidak merekomendasikan dirimu sendiri.” (Mawa’izh: hal.81)

649. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih besar daripada menahan al-hilm (kesantunan) di kala marah dan menahan kesabaran ketika ditimpa musibah.” (Mawa’izh: hal.62)

650. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Kebaikan yang tiada keburukan padanya adalah bersyukur ketika sihat wal afiat, serta bersabar ketika diuji dengan musibah. Betapa banyak manusia yang dianugerahi berbagai kenikmatan namun tidak mensyukurinya. Dan betapa banyak manusia yang ditimpa suatu musibah akan tetapi tidak bersabar atasnya.” (Mawa’izh: hal.158)
Posted by Unknown on Wednesday, 30 April 2014 - Rating: 4.5
Title : Perkataan hikmah Orang Soleh #13
Description : 601. al-Fudhail bin Iyadh berkata: “Lima tanda celakanya seseorang adalah kerasnya hati, mata yang tidak bisa menangis, sedikitnya rasa m...
Tweet

0 Response to "Perkataan hikmah Orang Soleh #13"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Entri Populer

  • Adab Istinja menurut cara Nabi Muhammad Saw.
    Anjuran dalam beristinja: 1.Menggunakan sandal atau alas kaki untuk menghindari najis. ( Imam Nawawi ). Akan lebih baik, di dalam WC a...
  • Adab mandi menurut Sunah cara Nabi Muhammad SAW.
    Mandi itu ada 2 macam. Mandi WAJIB dan Mandi Sunnah. Apa itu Mandi Wajib? Definisi Mandi Wajib berdasarkan firman Allah: “ Dan jika ...

Blog Archive

  • May (56)
  • April (51)

Labels

Adab Sunah Belajar Bahasa Arab biografi download nasyid Hukum Fiqih humor Kisah Sahabat Nabi Laporan Kerja Dakwah Afrika Selatan Laporan Kerja Dakwah Amerika Serikat Laporan Kerja Dakwah Arab Saudi Laporan Kerja Dakwah Colombia Laporan Kerja Dakwah indonesia Laporan Kerja Dakwah Inggris Laporan Kerja Dakwah Jepang Laporan Kerja Dakwah Laos Laporan Kerja Dakwah Malaysia Laporan Kerja Dakwah Pakistan Laporan Kerja Dakwah Prancis nasihat opini quran & hadist Tamsil
Copyright © 2014 Suara Islam Seruanku - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger