• About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact

Suara Islam Seruanku

  • Home
  • Adab Sunnah
  • Nasihat
  • biografi
  • Dakwah
  • Al Kisah
  • quran-Hadist
  • Download
  • Hukum Fiqih
  • Bahasa Arab
Home » nasihat » Perkataan hikmah Orang Soleh #12

Perkataan hikmah Orang Soleh #12

551. ‎Maulana Yunus di dalam bayannya mengatakan bahawa Maulana Ilyas rah.a pernah berkata: “Siapa saja yang ikut kerja dakwah tetapi tidak yakin Allah akan menolongnya, bererti orang ini adalah orang yang fasik.”

552. Ibnu Uyainah berkata: “Mereka berpendapat bahawa pelepasan daripada neraka adalah dengan keampunan Allah, dan masuk syurga adalah dengan pemberian Allah, dan pembahagian kedudukan (dalam syurga) adalah dengan amalan.” (Haadi al Arwah: hal. 72, 73)

553. ‎Imam Syafi’i berkata: “Barangsiapa menasihati saudaranya secara rahsia, maka sungguh ia telah memberi nasihat dengan sebenarnya dan menghargainya. Sedangkan barangsiapa yang memberi nasihat secara terang-terangan dihadapan manusia, maka sungguh ia telah membongkar aib saudaranya dan merendahkannya.” (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, 1/31)

554. ‎Seorang salafus soleh bersyair: “Sungguh, tidaklah manusia mulia kecuali dengan agamanya. Maka janganlah engkau tinggalkan takwa karena mengandalkan nasab. Islam telah mengangkat Salman dari Persia. Dan syirik telah merendahkan Abu Lahab yang memiliki nasab.” (Jami’ul Ulum wal Hikam: 2/310)

555. ‎Imam Bukhari bersyair: “Gunakanlah waktu luangmu untuk memperbanyak solat. Barangkali kematianmu datang tiba-tiba secara cepat. Betapa banyak orang yang sehat tiada cacat. Jiwanya yang sehat melayang cepat.” (Hadyu Sari: 481)

556. ‎Syair Abu Bakar ash-Shiddiq: “Semua orang menghadapi kematian di pagi hari. Dan kematian lebih dekat dari tali sandalnya sendiri.” (Fathul Bari: 7/308, Akhbar Makkah: 2/154)

557. Syair Ka’ab bin Zuhair: “Semua anak manusia walaupun berumur panjang. Suatu hari ia pasti akan dibawa diatas keranda mayat.” (Bahjatul Majalis: 3/324)

558. ‎Tanpa iman: 1.Amal tidak mungkin istiqamah, 2.Amal tidak akan mendapatkan pahala, 3.Amal tidak akan diterima, 4.Apa yang dijanjikan Allah Swt tidak akan disempurnakan. - Maulana Muhammad Saad

559. ‎Kita tidak boleh menyesuaikan diri kita pada golongan tertentu, yang mana ia akan membawa perpecahan pada ummah. Kita ialah ummah dan kita harus memberi da`wah sebagai ummah. - Maulana Muhammad Saad

560. ‎Imam Asy Syafi’i Rahimullah ‘alaihi berkata: “Aku pernah mengadukan pada Waki’ tentang buruknya hafalanku. Maka ia pun menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Ia mengabarkan padaku bahwa ilmu adalah cahaya. Cahaya Allah tidak mungkin ditujukan pada orang yang bermaksiat.” (Kayfa Tahfazul Qur’an fii Ashri Khutuwath, hal. 33-34)

561. ‎Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata: “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang kikir, akan mengakibatkan kita terjangkit akan kekikirannya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga berzuhud dalam masalah dunia. Kerana memang asalnya seseorang akan mengikuti teman akrabnya.” (Tuhfatul Ahwadzi: 7/42)

562. ‎Al Fudhail bin ‘Iyadh berkata: “Pandangan seorang mukmin kepada mukmin yang lain akan menggilapkan(menyucikan) hati.” (Siyar A’lam An Nubala’: 8/435)

563. ‎Imam Hasan Al-Bashri berkata: “Berlaku lemah lembut, inilah akhlaq Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang di mana Rasulullah diutus dengan membawa akhlaq yang mulia ini.” (Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 3/232)

564. ‎Ibnu Baththol berkata: “Jika tutur kata yang baik dapat menyelamatkan dari siksa neraka, bererti sebaliknya, tutur kata yang kotor (buruk) dapat diancam dengan siksa neraka.” (Syarh al-Bukhari, 4/460)

565. ‎Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/243)

566. ‎Ibnu Hajar berkata: “Mengucapkan salam kepada orang yang tidak kenal merupakan tanda ikhlas dalam beramal kepada Allah Ta’ala, tanda tawadhu’ (rendah diri) dan menyebarkan salam merupakan syi’ar dari umat ini.” (Fathul Bari, 17/459)

567. ‎Ibnu Hajar berkata: “Memulai mengucapkan salam menunjukkan akhlaq yang mulia, tawadhu’ (rendah diri), tidak merendahkan orang lain, juga akan timbul kesatuan dan rasa cinta sesama muslim.” (Fathul Bari, 1/46)

568. ‎Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ’anhu- pernah ditanya: “Bagaimana cinta kalian kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam?” Ia menjawab, “Demi Allah, Rasulullah lebih kami cintai daripada harta, anak-anak, ayah, dan ibu kami serta kami juga lebih mencintai Rasulullah daripada air dingin pada saat dahaga.” (al-Ausath, Majma’ Az Zawa’id)

569. Amr bin al-Ash radhiyallahu ’anhu berkata: “Tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai daripada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan tidak ada yang lebih mulia di mataku dibandingkan Rasulullah. Aku tidak mampu menatap Rasulullah demi mengagungkannya. Seandainya aku ditanya, tentang sifat-sifat Rasulullah, tentu aku tidak sanggup menyebutkannya, kerana aku tidak pernah menatap Rasulullah dengan pandangan yang tajam.” (Al Bukhari)

570. ‎Pada setiap zaman, para rasul diutuskan untuk menyeru manusia beribadah hanya kepada Allah dan melarang beribadah kepada selain-Nya. Allah Ta’ala bertindak mengutus para Rasul kepada manusia dengan membawa misi ini semenjak terjadinya syirik dalam kalangan anak cucu Adam di zaman Nabi Nuh. Nuh ‘alaihissalam, diutus kepada mereka sebagai Rasul pertama yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala kepada penduduk bumi sehingga Dia menutup mereka dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang dakwahnya mencakupi jin dan manusia di timur dan barat.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/570)

571. ‎Maulana Husnul Hizam di dalam bayannya: “Islam itu bukan sekadar maklumat, Islam itu ma'mulat (amal). Islam itu 100% kehidupan Nabi Muhammad Saw.”

572. ‎Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak (1/203-204), telah berkata Umar r.a: “Kami dulu satu kaum yang hina, kemudian Allah SWT muliakan kami dengan Islam. Walau macam manapun kami mencari kemuliaan selain dari apa yang Allah telah muliakan kami maka Allah akan hinakan kami.” (Silsilah Sahihah: 1/117)

573. ‎Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: “Tatkala mata telah mengalami kekeringan disebabkan tidak pernah menangis kerana takut kepada Allah ta’ala, maka ketahuilah bahawa sesungguhnya keringnya mata itu adalah bersumber dari kerasnya hati. Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.” (Bada’i al-Fawa’id, 3/74)

574. Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah berkata: “Segala sesuatu memiliki ciri, sedangkan ciri orang yang dibiarkan binasa adalah tidak bisa menangis kerana takut kepada Allah.” (al-Bidayah wa an-Nihayah, 10/256)

575. Seorang lelaki berkata kepada Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id! Aku mengadu kepadamu tentang kerasnya hatiku.” Maka Beliau menjawab, “Lembutkanlah hatimu dengan berdzikir.” (al-Wabil as-Shayyib, hal.99)

576. Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata: “Kerasnya hati ini termasuk hukuman paling parah yang menimpa manusia (akibat dosanya). Ayat-ayat dan peringatan tidak lagi bermanfaat baginya. Dia tidak merasa takut melakukan kejelekan, dan tidak terpacu melakukan kebaikan, sehingga petunjuk (ilmu) yang sampai kepadanya bukannya menambah baik justru semakin menambah buruk keadaannya.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.225)

577. Imam Syafi'i Rahimahullah berkata: “Jika kamu biarkan perkaramu pada keinginan kedua matamu maka kamu tidak tahu menuju kebaikan atau keburukan, berpalinglah dari hawa nafsumu kerana hawa nafsu akan mengajak pada hal yang tercela.” (Diwan, Hal.48)

578. Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata: “Ketahuilah sesungguhnya syaitan tidaklah masuk pada anak Adam melainkan melalui pintu hawa nafsu.” (Dzammul Hawa, hal.14-15)

579. Imam ad-Dailami Rahimahullah berkata: “Telah sampai kepadaku khabar dari para ulama', sesungguhnya hilangnya agama pertama kali ialah meninggalkan sunnah, hilangnya agama satu sunnah satu sunnah sebagaimana pudarnya tali seutas demi seutas.” (Silsilah Atsarus Shahih, 1/25)

580. Abul ‘Aliyah rahimahullah berkata: “Kami jika hendak mengambil ilmu dari seseorang, maka kami melihat bagaimana solatnya. Jika solatnya baik, maka kami pun duduk mengambil ilmu darinya dan kami nyatakan,“amalannya yang lain juga baik”. Namun apabila buruk solatnya, maka kami pun pergi meninggalkannya dan kami nyatakan, “amalannya yang lain juga buruk.” (Sunan Ad-Darimi, 1/93-94)

581. Berkata Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah kepadaku (Abdullah Ibnul Mubarak): “Berhati-hati, jangan sampai kamu cinta kepada kemahsyuran”. Maka tidak ada satu ulama pun yang saya datangi melainkan semua berpesan : “Jangan suka kepada kemahsyuran. (As Siyar, VII/260)

582. Hasan al-Bashri memberi wasiat kepada kerabatnya: “1. Setiap perkara yang dilarang bagi kalian, jadilah kalian orang yang paling menjauhinya. 2. Setiap perkara ma’ruf yang diperintahkan bagi kalian, jadilah kalian orang yang paling mengamalkannya. Dan 3. Ketahuilah bahawa langkah kalian ada dua, langkah yang menguntungkan dan langkah merugikan. Maka perhatikan, kemana saja kau melangkah dari pagi hingga sore(petang).” (Hilyatul Auliya’, 1/275)

583. Al Hasan Al Bashri berkata: “Wahai kaum muslimin, rutinlah dalam beramal, rutinlah dalam beramal. Ingatlah! Allah tidaklah menjadikan akhir dari seseorang beramal selain kematiannya. Jika syaitan melihatmu istiqamah dalam melakukan amalan ketaatan, dia pun akan menjauhimu. Namun jika syaitan melihatmu beramal kemudian engkau meninggalkannya setelah itu, malah melakukannya sesekali saja, maka syaitan pun akan semakin tamak untuk menggodamu.” (Al Mahjah fii Sayrid Duljah, hal.71)

584. Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: “Orang yang zuhud adalah yang melihat orang lain, lantas ia katakan, “Orang tersebut lebih baik dariku.” (Lathaif Al Ma’arif, hal.392)

585. Al Hasan Al Bashri berkata: “Saya lihat kalian banyak bercerita tentang tawadhu`!” Mereka berkata: “Apa itu tawadhu` wahai Abu Sa`id?” Beliau menjawab: “Iaitu setiap kali ia keluar rumah dan bertemu seorang muslim ia selalu menyangka bahwa orang itu lebih baik daripada dirinya.” (Lathaif Al Ma’arif, hal.392)

586. Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata: “Tidaklah seorang hamba menahan sesuatu yang lebih besar daripada menahan al-hilm (kesantunan) di kala marah dan menahan kesabaran ketika ditimpa musibah.” (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal.62)

587. Al Hasan Al Bashri berkata: “Kebaikan yang tiada kejelekan padanya adalah bersyukur ketika sihat wal afiat, serta bersabar ketika diuji dengan musibah. Betapa banyak manusia yang dianugerahi berbagai kenikmatan namun tiada mensyukurinya. Dan betapa banyak manusia yang ditimpa suatu musibah akan tetapi tidak bersabar atasnya.” (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal.158)

588. Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata kepada yang mengajaknya berdebat: “Adapun aku maka aku telah memahami agamaku, jika engkau telah menyesatkan (menyia-nyiakan) agamamu maka carilah.” (al-Ibanah al-Kubra: 588)

589. Al Hasan Al Bashri berkata: “Kamu bertanya tentang dunia dan akhirat? Sesungguhnya perumpamaan dunia dan akhirat adalah bagaikan timur dan barat. Setiap salah satunya bertambah dekat, maka yang satunya lagi semakin jauh. Dan kamu berkata kepadaku, Sebutkanlah sifat dunia ini kepadaku! Apa yang harus aku sebutkan kepadamu tentang rumah yang awalnya melelahkan sedangkan akhirnya membinasakan, di dalam kehalalannya ada perhitungan dan di dalam keharamannya ada siksaan. Siapa yang tidak membutuhkannya terkena fitnah dan siapa yang membutuhkannya akan sedih.”

590. Al Hasan Al Bashri berkata: “Demi Allah, saya tidaklah takjub dengan sesuatu seperti kehairanan saya kepada seseorang yang tidak menganggap bahawa cinta dunia itu termasuk salah satu dosa besar. Demi Allah, sesungguhnya cinta kepada dunia adalah termasuk dosa-dosa besar, tidaklah cabang-cabang dosa-dosa besar itu melainkan dengan sebab cinta dunia? Tidaklah berhala-berhala disembah, Allah Subhanahu wa Ta’ala didurhakai melainkan kerana cinta dunia? Maka seorang yang mengetahui tidak akan mengeluh dari kehinaan dunia, dan tidak akan berlumba-lumba mendekatinya dan tidak akan putus asa kerana jauh terhadap dunia.” (Hilyatul Aulia: 6/13, Siyar ‘Alaamun An-Nubala: 7/259)

591. Al Hasan Al Bashri berkata: “Demi Allah ‘Azza wa Jalla, sungguh! Andai saja salah seorang dari kalian mendapati salah seorang dari generasi pertama umat ini sebagaimana yang telah aku dapati, serta melihat salah seorang dari salafus soleh sebagaimana yang telah aku lihat, nescaya di pagi hari dia dalam keadaan bersedih hati dan pada petang harinya dalam keadaan berduka. Dia pasti mengetahui bahawa orang yang bersungguh-sungguh dari kalangan kalian hanya serupa dengan orang yang bermain-main di antara mereka. Dan seseorang yang rajin dari kalangan kalian hanya serupa dengan orang yang suka meninggalkan di antara mereka. Seandainya aku redha terhadap diriku sendiri pastilah aku akan memperingatkan kalian dengannya, akan tetapi Allah ‘Azza wa Jalla Maha Tahu bahawa aku tidak senang terhadapnya, oleh kerana itu aku membencinya.” (Mawai’zh lilImam Al-Hasan Al-Bashri, hal.185-187)

592. Salah seorang ulama ditanya: “Mengapa perkataan salafus-soleh lebih bermanfaat dari perkataan kita?” maka iapun menjawab : “Kerana mereka berbicara untuk kemulian Islam, untuk keselamatan jiwa, untuk mencari redha Allah Yang Maha Pemurah, sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan diri, mencari dunia dan mencari keredhaan makhluk.” (Sifatus Safwah, 4/122)

593. Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “Janganlah seseorang meremehkan suatu ilmu (faidah) yang dia lihat atau dia dengar. Segeralah mencatatnya atau menelaahnya.” (Majmu’, 1/39)

594. “Selalulah membuat kerja yang rendah-rendah seperti mengangkat sampah, menyusun selipar dan sebagainya.” - Mufti Zainal Abidin rah.a

595. “Ilmu itu bermula apabila manusia menganggap dia tidak tahu. Ilmu itu berakhir apabila manusia menganggap dia tahu.” - Mufti Zainal Abidin rah.a

596. “Amal adalah asbab hakiki untuk manusia mengambil faedah langsung daripada kudrat dan khazanah Allah Swt. Dalam amal, 1. Ada janji Allah Swt. 2. Pasti akan dapat apa yang Allah janjikan dan Allah akan sempurnakan. 3. Faedahnya besar, banyak dan kekal selama-lamanya. 4. Asbab penyelesaian masalah infradi dan ijtimai. Usaha asbab zahiriah (kebendaan), 1. Tiada janji Allah swt. 2. Allah akan beri atau tidak. 3. Faedah kecil, sedikit dan sementara. 4. Sekiranya dijadikan maksud, sanggup melanggar perintah Allah.” - Bayan Maulana Hazim

597. “Bahawasanya yang aku takuti atasmu ada dua perkara, iaitu panjang angan-angan dan memperturutkan hawa nafsu. Maka sesungguhnya panjang angan-angan menjadikan lupa kepada akhirat dan memperturutkan hawa nafsu menghalang-halangi berlakunya yang baik (hak).” (Ali bin Abu Talib RA)

598. Seorang ulama salafus soleh pernah berkata: “Seorang yang ujub akan tertimpa dua kehinaan, akan terbongkar kesalahan-kesalahannya dan akan jatuh martabatnya di mata manusia.” (Risalah Al-Hujjah, No: 54)

599. Imam Syafi’i berkata: “Barangsiapa yang mengangkat-angkat diri sendiri secara berlebihan, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjatuhkan martabatnya.” (Risalah Al-Hujjah, No: 54)

600. “Amal untuk kehidupan sesudah mati tidaklah berat, yang berat adalah kita dengan banyaknya dosa-dosa. Bermula dari hujung rambut sampai ke hujung kaki kita ini penuh dengan dosa. Dahi kosong dari sujud kepada Allah.Mata kosong dari rasa malu. Telinga dipenuhi dengan racun-racun muzik, yang tidak memperhatikan kebaktian kepada orang tua, yang menyia-nyiakan kewajiban kepada isterinya, yang menyia-nyiakan kewajiban kepada suaminya. Orang seperti kita inilah yang akan menjadi beban bagi bumi.” - Maulana Tariq Jamil
Posted by Unknown on Wednesday, 30 April 2014 - Rating: 4.5
Title : Perkataan hikmah Orang Soleh #12
Description : 551. ‎ Maulana Yunus di dalam bayannya mengatakan bahawa Maulana Ilyas rah.a pernah berkata: “Siapa saja yang ikut kerja dakwah tetapi tid...
Tweet

0 Response to "Perkataan hikmah Orang Soleh #12"

Post a Comment

Newer Post
Older Post
Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Entri Populer

Blog Archive

  • May (56)
  • April (51)

Labels

Adab Sunah Belajar Bahasa Arab biografi download nasyid Hukum Fiqih humor Kisah Sahabat Nabi Laporan Kerja Dakwah Afrika Selatan Laporan Kerja Dakwah Amerika Serikat Laporan Kerja Dakwah Arab Saudi Laporan Kerja Dakwah Colombia Laporan Kerja Dakwah indonesia Laporan Kerja Dakwah Inggris Laporan Kerja Dakwah Jepang Laporan Kerja Dakwah Laos Laporan Kerja Dakwah Malaysia Laporan Kerja Dakwah Pakistan Laporan Kerja Dakwah Prancis nasihat opini quran & hadist Tamsil
Copyright © 2014 Suara Islam Seruanku - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger